Jakarta—Menurut catatan The State Global Islamic Economy Report 2022, indikator ekonomi syariah Indonesia melaju terus dengan menempati peringkat ke-4 di dunia. Menggeliatnya ekonomi syariah beririsan dengan pertumbuhan industri halal.
Pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal tersebut dipengaruhi oleh
besarnya
populasi umat muslim dunia, meningkatnya kesadaran terhadap nilai-nilai Islam
dalam mengkonsumsi produk halal, serta semakin banyak strategi dan program
nasional yang didekasikan untuk pengembangan produk dan layanan halal.
Melihat
besarnya potensi pasar global bagi ekonomi syariah dan industri halal, Presiden
Republik Indonesia telah mencanangkan target Indonesia sebagai negara produsen
produk halal terbesar di dunia pada tahun 2024.
“Sesuai
target tersebut, Indonesia sebagai bangsa yang besar perlu mereposisi peran
negara kita sebagai pemimpin global di dunia industri halal,” ujar Menteri
Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pemerintah Indonesia memberikan
atensi yang besar terhadap pengembangan potensi industri halal nasional.
Kebijakan pemberdayaan industri halal diatur dalam Perpres Nomor 74 Tahun 2022
tentang Kebijakan Industri Nasional (KIN) 2020-2024, yang diantaranya dilakukan
melalui penyusunan kebijakan industri halal, penguatan infrastruktur industri
halal, penerapan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), pemberian insentif fiskal
dan non-fiskal industri halal, kerja sama internasional dalam rangka akses
bahan baku halal dan perluasan akses pasar, serta literasi dan promosi industri
halal.
Dalam rangka
mendukung promosi pengembangan industri halal nasional, Pusat Pemberdayaan
Industri Halal (PPIH) Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan KBRI
Astana dan BPJPH Kementerian Agama hadir dalam Halal Expo Almaty 2023 yang
diselenggarakan di kota pusat bisnis dan finansial Kazakhstan, Almaty, pada
tanggal 15-16 September 2023 lalu. Pameran internasional tersebut
diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Spiritual Muslim (Muftyat) Kazakhstan
dan diikuti oleh lebih dari seratus perusahaan manufaktur produk halal dari
Kazakhstan dan sejumlah negara asing, termasuk Indonesia.
“Indonesia ingin menjadi bagian dari
halal lifestyle Kazakhstan. Untuk mengisi kebutuhan akan produk halal tersebut,
kami mengundang potential buyer Kazakhstan untuk bekerja sama, begitu pula
perusahaan industri di Kazakhstan untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di
Kawasan Industri Halal (KIH) yang ada di tanah air,” ujar Kepala PPIH Mohammad
Ari Kurnia Taufik.
Pada
kesempatan ini, Kementerian Perindustrian membawa produk dari 20 perusahaan
industri halal dan perusahaan kawasan industri halal (KIH) Indonesia, dengan
menyuguhkan beragam variasi produk halal Indonesia, antara lain produk makanan
dan minuman, kopi, cokelat, minuman tradisional, suplemen herbal, produk home
care, kosmetik, dan modest fashion.
Halal Expo
Almaty 2023 dibuka oleh Grand Mufti Kazakhstan, Sheikh Nauryzbai Haji Taganuly,
yang secara khusus menyampaikan apresiasi yang tinggi atas partisipasi dan
kehadiran Indonesia pada agenda internasional ini. Duta Besar RI untuk
Kazakhstan dan Tajikistan, Fadjroel Rachman dalam sambutannya pada seremoni
pembukaan Halal Expo menyampaikan bahwa halal semakin berkembang dan diterima
sebagai kualitas standar di kancah global.
Kehadiran Indonesia di Halal Expo
Almaty juga diperkuat dengan penyelenggaraan Forum Diskusi yang mengangkat
tentang Sistem Jaminan Produk Halal, serta Penguatan Industri Halal dan
Investasi di Kawasan Industri Halal di Indonesia dengan pembicara Kepala BPJPH
Kementerian Agama Muhammad Aqil Irham dan Kepala PPIH Kementerian
Perindustrian.
Kazakhstan merupakan negara ekonomi
termaju di Asia Tengah dengan penduduk hampir 20 juta jiwa dan mayoritas
Muslim. Halal Expo Almaty ini menjadi agenda tahunan sebagai platform untuk
mempromosikan produsen produk halal domestik ataupun internasional di
Kazakhstan, serta tempat bagi para ahli standardisasi dan sertifikasi halal
dari luar dan dalam negeri mendiskusikan perkembangan di berbagai bidang
industri halal.
Ari menambahkan, sejumlah pengusaha
dan distributor Kazakhstan telah menyampaikan minat serius untuk mengimpor
produk-produk halal Indonesia ke Kazakhstan. “Dalam rangka mendorong potensi
masuknya produk industri halal Indonesia ke Kazakhstan, kami berpendapat perlu
adanya expo yang lebih besar dan khusus mengangkat produk halal Indonesia,
misalnya melalui Indonesia Halal Industry Expo in Kazakhstan,” pungkasnya. (Riliskan!)