Jakarta—Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Plumpang milik PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta, pada Jumat (3/3/2023) malam diamuk si jago merah hingga merenggut nyawa puluhan orang meninggal dan lainnya luka-luka.
Bersyukur, sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta berhasil memadamkan
kobaran api yang dahsyat setelah berjibaku selama lebih dari enam jam.
Sejak api
berhasil dipadamkan tersebut, operasional Terminal BBM Plumpang telah
berjalan normal. Pertamina menjamin suplai BBM dan LPG tetap terjaga. Direktur
Utama Pertamina, Nicke Widyawati pada press conference di Rumah Sakit Pertamina
Pusat, Sabtu (4/3/2023) menyampaikan bahwa demi menjaga kestabilan
suplai, pasokan BBM dan LPG juga dikerahkan dari terminal terdekat.
"Dipastikan SPBU tidak ada
antrian, jadi tidak perlu ada panic buying. Stok BBM di Jakarta, Banten dan
Jawa Barat tersedia cukup," terang Nicke. Lebih
lanjut Nicke menyampaikan apresiasi atas kerja sama para pihak dalam penanganan
kejadian, "Terima kasih kepada seluruh pihak, Kapolri, Panglima, Menteri
BUMN, dan Dirjen ESDM. Juga kepada Pak Wapres yang telah memberikan atensi
besar untuk warga terdampak," ungkapnya.
Untuk melakukan investigasi penyebab
kejadian, Pertamina telah berkoordinasi intens dengan aparat hukum serta
membentuk tim gabungan. Investigasi dilakukan agar insiden serupa tidak terjadi
lagi di kemudian hari.
Nicke menyampaikan bahwa estimasi
kerugian juga masih dalam proses evaluasi bersamaan dengan investigasi. Hasil
investigasi akan menjadi dokumen pendukung aksi tindak lanjut Pertamina dalam
mengevaluasi seluruh aset demi penataan yang lebih baik, "Tujuannya agar
masyarakat aman, operasi aman," ungkapnya. R!